Persib Bandung Menerima Kabar Kurang Sedap Jelang Liga 1 Indonesia

Kabar kurang sedap harus diterima  Persib Bandung. Ternyata klub kaya raya kebanggaan warga Bandung ini tidak lolos lisensi Liga Champions Asia. Artinya, bila Persib Bandung menjadi juara Liga Indonesia, tetap tidak bisa ikut berlaga di Liga Champions Asia. Persib Bandung hanya lolos lisensi untuk Liga 1 Indonesia dan AFC Cup.

 

Komite lisensi klub PSSI telah mengumumkan enam klub yang lolos lisensi Liga Champions Asia, yakni Bali United, Borneo FC, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar. Persib tak masuk dalam enam klub itu.

Sementara itu, untuk klub yang lolos lisensi AFC totalnya ada tujuh, Persib Bandung salah satunya. Selain Persib, enam klub lainnya adalah yang telah lolos lisensi Liga Champions Asia.

Lalu apa yang menjadi permasalahan sehingga Persib Bandung gagal mendapatkan lisensi untuk ikut Piala Champions Asia? Padahal Persib Bandung klub kaya dan memiliki histori panjang dalam kancah sepakbola Indonesia. 

Baca Juga : Indodax Akhirnya Masukan Pepe Koin

Mengenai masalah tersebut, Bos Persib Teddy Tjahjono buka suara.  Ia menyinggung soal posisi direktur teknik yang menjadi persyaratan utama lisensi Liga Champions Asia. Saat ini, posisi tersebut masih kosong.

"Berkaitan dengan posisi direktur teknik sesuai persyaratan utama lisensi Asia Champion League, kami sudah memiliki beberapa kandidat dan dalam proses seleksi, guna melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan kebutuhan tim," ucap Teddy kepada awak media, Jumat (19/5/2023).

Usai menjelaskan soal masih kosongnya posisi direktur teknik yang menjadi kendala untuk dapat lisensi Liga Champions Asia, Teddy juga memaparkan soal klubnya yang sudah mendapatkan lisensi AFC. Manajemen telah mendapatkan salinan keputusan soal lolos lisensi AFC.

"Hasilnya, Persib dinyatakan lolos sebagai klub profesional, baik oleh PSSI dan AFC. Sehingga memenuhi syarat untuk bermain di Liga 1 dan AFC," kata Teddy.

Mudah-mudahan saja dengan segera hadirnya sosok direktur teknik, Persib Bandung bisa melakukan banding dan nantinya bisa berlaga di Piala Champions Asia kalau menjadi menjadi juara Liga 1 Indonesia. 

Read More

Luis Milla Taktikal dan Mentalitas

Kedatangan pelatih asal Spanyol, Luis Milla ke Persib Bandung, membuat perubahan besar dalam skuad tim kebanggaan Kota Bandung. Berkat tangan dinginnya, Persib Bandung berhasil naik ke papan atas klasemen putaran pertama Liga Indonesia 2022/2023. 

Luis Milla yang menggantikan pelatih asal Belanda Robert Rene Albert, bahkan membuat Ciro Alves dkk, belum terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir. Persib finish di urutan ke-4 di bawah PSM, Bali United dan Madura United dengan selisih poin 1 dari pemuccak klasemen yakni PSM Makasar.

Baca Juga : Cara Mendapatkan Bitcoin Gratis

                    Ini Bedanya Coin dengan Token Pada Aset Cryto

Sebelumnya, di awal musim, Persib yang saat itu ditangani Rene Albert, sempat terseok-seok di papan bawah. Bahkan, gawang Persib  banyak kebobolan. Diperparah lagi waktu itu kiper utama Teja Paku Alam mengalami cedera. 

Namun beruntung, manajemen Persib Bandung mengambil langkah cepat dengan mengganti Robert Rene Albert dengan Luis Milla yang mantan pelatih Timnas Indonesia. Sehingga, Persib bisa terselamatkan, bahkan bersama Luis Milla tanpa terkalahkan. 

Taktik dan strategi Luis Milla yang memanfaatkan pemain yang ada, menjadi andalan untuk membuat Persib Bandung terus meraih kemenenangan. Persib Bandung pun digadang-gadang menjadi kandidat juara pada musim ini. 

Pada pertandingan tunda melawan Persija Jakarta yang berlangsung 11/1/2023 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Persib berhasil menang 1-0. Bisanya bila melawan Persija, Persib Bandung selalu keteteran. 

Namun dengan taktikal dan metalitas yang dibangun Luis Milla, Persib berhasil meraih poin penuh atas Persija. Padahal Persib tampil dengan kondisi tidak tampil full team. Tiga pemain kunci seperti Marck Klok, Riki Kambuaaya dan Rahmat Irianto tidak tampil. Begitu juga striker haus David da Silva baru dimainkan di 30 menit terakhir babak kedua karena kondisinya masih belum fit.

Baca Juga : Jordi Amat Ke Persib Bandung

Lingerie Cosplay Pake Ini TV Tabung Bisa Jadi Smart TV Premium Sport Bra Rp 195 K MINING DOGE COIN PAKE USB LEBIH CEPAT, LOW WATT. PASTI CUAN SAMBIL REBAHAN VGA AGS VURRION NVIDIA 11 GB U/MINING/GAMING. MURAAH!!!

Read More

Jordi Amat ke Persib Bandung

Pemain Timnas Indonesia berdarah Spanyol, Jordi Amat dinilai layak untuk masuk skuad Persib Bandung. Posisinya sebagai bek tengah, bisa menambah solid lini belakang Persib Bandung yang dinilai masih keropos.

Jordi Amat sendiri sekarang masih milik klub Malaysia Johor Darul Ta'zim (JDT). Namun bukan tak mungkin kalau Persib serius meminangnya, bisa menjadi senjata andalan Persib di lini belakang. Apalagi Jordi Amat memiliki kedekatan dengan Luis Milla yang sama-sama berasal dari Spanyol. 

Baca Juga : TV Tabung Bisa Jadi Smart TV

Harga transfer mark Jordi Amat yang cukup tinggi, yakni hampir Rp 17 miliar, tentunya bukan perkara sulit bagi manajemen Persib yang merupakan salah satu klub terkaya di Liga Indonesia. 

Kehadiran Jordi Amat di Persib Bandung juga bisa menjadi tandem yang bagus bagi Nick Kluivert maupun Victor Igbonefo. Selain itu, Jordi Amat juga piawai merancang serangan dari bawah maupun memberikan umpan akurat langsung ke depan seperti beberapa kali dilakukan saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Apalagi Persib Bandung memiliki Ciro Alves dan David da Silva yang sangat tajam di lini depan, maupun winger cepat seperti Frets Butuan dan Febry Haryadi.

Baca Juga : Sony's Way Bergelut Melawan Takdir

Manajemen Persib Bandung kalau ingin memiliki lini pertahanan yang kokoh, tentunya harus segera bergerak cepat untuk mengambil Jordi Amat. Pemain naturalisasi ini jelas  memiliki kualitas di atas rata-rata  para pemain lokal maupun asing yang berlaga di Liga Indonesia. 

LINGERIE BUAT MAMAH MUDA KLIK PICT

 

 Premium Sport Bra Rp 195 K  

 MINING DOGE COIN PAKE USB LEBIH CEPAT, LOW WATT. PASTI CUAN SAMBIL REBAHAN  

 VGA AGS VURRION NVIDIA 11 GB U/MINING/GAMING. MURAAH!!!

Read More

Persib Bandung Bikin Panik, Paniklah Masa Gak Panik

Persib Bandung bikin panik, paniklah masa ga panik. Hasil minor dari dua laga awal Persib Bandung di ajang Liga 1 Indonesia musim 2022/2023, membuat bobotoh ramai menulis taggar #Reneout di media sosial.  Pelatih Persib Robert Rene Albert dinilai miskin taktik dan tidak ada peningkatan dalam kualitas fisik para pemain, sehingga stamina para pemain Persib sering kedodoran di babak kedua

.

Persib Bandung dalam dua laga awal  baru meraih satu point hasil imbang 2-2 dengan Bhayangkara United. Di pertandingan kedua Persib Bandung yang bertindak sebagai tuan rumah dibantak 1-3 oleh Madura United.

Sebenarnya pada awal-awal musim 2022-2023 ini, skuad Persib memang didera berbagai masalah. Banyak pemain pilar yang mengalami cedera. Yang paling parah tentunya di posisi penjaga gawang. Teja Paku Alam yang dianggap superior di bawah mistar, terpaksa absen karena masih dalam taraf pemulihan cedera di jari tangannya. Sementara penggantinya Fitrul Ridwan dinilai levelnya masih di bawah Teja.

Begitu juga dengan lini serang Persib, Ciro Alves dan Ricky Kambuaya belum belum bisa tampil. Ciro sendiri yang sempat patah tulang bahu, pada pertandingan melawan Madura United sempat masuk menit 84 babak dua, Hanya saja tampak masih riskan untuk memainkannya secara penuh pada laga-laga selanjutnya.

Persib Bandung dalam pertandingan selanjutnya atau pertandingan ketiga akan melawan Borneo FC pada hari Minggu, 7 Agustus 2022 . Kans untuk menang masih berat bila melihat performa Borneo yang kini semakin garang. Bisa jadi Persib akan kembali kalah seperti saat melawan Madura United.  

Read More

Anti-Klimaks! Persib Bandung Amburadul, Kalah Telak dari Persija

Indoviral.online - Persib Bandung membuat bobotoh kecewa. Permainan Febri Hariyadi dan kawan-kawan benar-benar anti-klimaks. AMBURADUL!!!!

Melawan Persija Jakarta di leg pertama Final Piala Menpora 2021 Persib Bandung takluk 2-0. Gol-gol yang membuat pendukung Persib tercengang dilesakan oleh Braif Fatari dan Taufik Hidayat.

Pertandingan leg pertama Final Piala Menpora 2021 tersebut berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman (22/4). Sedangkan leg kedua digelar pada Minggu (25/4) di Stadion Manahan, Solo.

Yang mengejutkan adalah Persib harus kebobolan cepat ketika pertandingan belum genap berjalan 1 menit. Tendangan keras pemain muda Braif Fatari dari dalam kotak penalti membuat kiper I Made Wiryawan tidak berdaya.

Belum kaget dengan gol cepat Braif Fatari, pemain belakang Persib kembali kocar-kacir mendapat serbuan para pemain Persija sehingga akhirnya pemain muda binaan Persikab Kabupaten Bandung, Taufik Hidayat menambah gol dengan tendang keras pada menit ke-8.

Dalam partai final Piala Menpora 2021 ini, Persib benar-benar tidak berdaya. Untuk pertama kalinya pula Persib kalah di turnamen ini.

Persib sepertinya akan memenangkan pertandingan karena Persija tidak menurunkan kekuatan penuh dengan absennya bek Oktavia Dutra dan Yan Motta serta tidak dimainkannya Marco Simic sejak awal.

Namun ternyata banyak yang kecele. Persija yang menurunkan dua striker U-19, justru membuat pertahanan Persib kocar-kacir. Titik lemah jelas terlihat dari posisi yang ditempati Supardi Nasir karena dua umpan yang masuk ke kotak penalti Persib berasal dari daerah yang seharusnya dijaga kapten Persib ini. Dalam laga ini Supardi benar-benar ibarat beban CS. Kenapa tidak mainkan saja Hen-Hen yang lebih punya tenaga?

Pasti banyak penggemar sepakbola Indonesia yang tak percaya Persib bisa begitu mudah dikalahkan Persija. Apalagi bila melihat performa Persib yang stabil sejak dari babak penyisihan grup. Pada partai final ini pun komposisi pemain tidak banyak berubah, hanya Dedi Kusnandar yang tidak diturunkan dari menit awal.

Pada partai final leg pertama ini pasti banyaka penonton yang kecele dengan hasil pertandingan. Terutama bila melihat susunan pemain belakang Persija yang minus dua pilar tangguhnya yang harus absen di pertandingan ini. Namun masih ada leg kedua. Hasilnya pasti bakal kejutan besar.

Read More

Persib Bandung Vs Persebaya, Ibarat Melawan Tim PON Jatim

Indoviral.online - Pertandingan babak perempat final Piala Menpora 2021 antara Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, tak ubahnya tim Maung Bandung berhadapan dengan tim PON Jatim.

Bagaimana tidak, dalam pertandingan yang akan berlangsung 11/4/2021, Persib Bandung turun dengan hampir kekuatan penuh, termasuk pemain asing dan naturalisasi,  kecuali striker Geofrey Castillion yang sedang dipinjamkan ke klub Italia.

Pertandingan yang sangat dinanti-nantikan penggemar sepakbola tanah air ini, jelas akan memicu adrenalin. Persib Bandung yang selama babak penyisihan grup belum terkalahkan, harus mengadapi Persebaya yang hanya diperkuat pemain lokal, termasuk para pemain muda U-19. 

Secara kekuatan dari kedua kesebelasan yang akan bertanding, pastinya Persib Bandung bakal berada di atas angin. Jadi, adalah hal yang aneh kalau pasukan Robert Rene Alberts harus kalah dalam pertandingan ini.

Bagi Persebaya, pertandingan melawan Persib Bandung memang suatu pekerjaan yang berat. Dengan pemain asing seperti Makan Konate atau David da Silva pun akan sulit menang, apalagi sekarang hanya mengandalkan pemain lokal dan yunior. 

Namun namanya juga sepakbola, apa saja bisa terjadi. 

Read More

Persib Bandung Makin Pede di Piala Menpora

Indoviral.online - Persib Bandung masih belum terkalahkan di turnamen pra-musim Piala Menpora 2021. Hasil sekali imbang melawan Bali United dan menang atas Persita Tangerang, anak asuhan pelatih Robert Rene Alberts tentunya patut diapresiasi dengan baik.

Permainan Maung Bandung secara kolektif memang masih belum terlihat. Tentunya faktor ini perlu dimaklumi karena Febri Hariyadi dan kawan-kawan baru bergabung kurang dari dua minggu menjelang turnamen berlangsung setelah hampir satu tahun vakum akibat pandemi virus korona Covid-19.

Skuad Persib Bandung di Piala Menpora ini pun tidak sesolid pada saat Liga Indonesia musim 2020 karena banyak pemain yang hengkang dan masuk beberapa pemain baru.

Kekurangan yang paling terasa tentu saja di lini depan dengan ketidakhadiran striker Geofrey Castillion yang dipinjamkan ke klub Italia Seri C Como 1907. 

Begitu juga striker Wander Luiz telat bergabung dengan tim. Pemain asal Brasil ini baru bergabung menjelang pertandingan melawan Bali United karena harus menjalani karantina terlebih dahulu selama lima hari setibanya di Indonesia.

Namun meski begitu, kekuatan lini belakang Persib Bandung masih terbilang solid meski tanpa kehadiran Supardi Nasir. Dua pilar belakang Nick Kuivert dan Victor Igbonefo masih dapat membuat nyaman kiper-kiper Persib Bandung.

Peluang Persib Bandung untuk berkiprah lebih lanjut di Piala Menpora tampaknya terbuka lebar, bila melihat persiapan lawan-lawan yang nanti dihadapi di babak selanjutnya. Terutama bila melihat hasil dari pertandingan pada saat melawan Bali United. 

Apalagi bila melihat dari perkembangan pemain di lini depan yang semakin berkembang baik dan menunjukkan performa meningkat setelah menumbangkan Persita Tangerang 3-1. 

Ujian untuk lini depan ini akan kembali diuji saat melawan Persiraja Banda Aceh pada 2 Maret 2021. Karena Persiraja memiliki kekuatan lini belakang yang lebih baik daripada Persita.

  

Read More

Aya-Aya Wae! Persib Bandung Dilarang Mangprang?

Lanjutan gelaran Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020/2021, masih abu-abu. Sedianya Liga Indonesia akan bergulir kembali tanggal 1 Oktober 2020 lalu, tapi tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian. 

Kemudian rencana kembali bergulir tanggal 1 November 2020, tampaknya belum pasti juga. Pasalnya, pandemi virus corona Covid-19 masih belum berakhir, sehingga dipastikan alasan masih pandemi ini, pihak kepolisian sulit memberikan izin keramaian. 

Sebenarnya agak membingungkan kenapa pihak kepolisian tidak memperbolehkan Liga Indonesia berlangsung kembali. Liga Indonesia di musim pandemi ini akan dipertandingan tanpa penonton langsung di stadion. Para pemain juga dipastikan oleh penyelenggara kompetisi tidak terinfeksi virus corona. Begitu juga nonton bareng tidak diperbolehkan untuk menghindarkan kerumunan. 

Liga Indonesia sendiri baru memainkan tiga pertandingan sebelum akhirnya dihentikan akibat serangan pandemi Covid-19. Dari hasil tiga pertandingan di Liga 1, Persib tercatat menduduki peringkat teratas dengan raihan 9 poin dari hasil tiga kemenangan.

 

Di awal musim 2020/2021 ini, Persib Bandung yang dilatih Roberts Rene Albert memang sedang mamprang. Hasil tiga kemenangan yang diraih diantaranya di kandang lawan, membuktikan Persib sedang on fire. 

Skuad Persib juga musim ini sangat mumpuni untuk keluar sebagai kandidat juara. Kekompakan para pemain dari lini perlini sangat baik, termasuk dua strikernya, Castillion dan Wander Luiz. Bahkan dari tiga kali main, Wander Luiz sudah menjadi top skor sementara.

  Hanya saja, ketika Persib Bandung sedang dalam track kemenangan, selalu saja ada halangan yang sekarang memang diluar kekuasaan manusia, yakni adanya pandemi virus corona Covid-19. 

Kelanjutan Liga 1 Indonesia pada bulan November 2020 sendiri, sama halnya dengan permintaan izin bulan Oktober, tampaknya bakal sulit mendapatkan izin lagi dari kepolisian. Apalagi medio November-Desember ada gelaran Pilkada. 

Aneh, disaat orang membutuhkan hiburan di rumah, sepakbola di negara sendiri tidak mendapatkan izin, sedangkan Pilkada dan berbagai aksi unjuk rasa yang jelas-jelas membahayakan kesehatan, tetap dibolehkan. 

Mudah-mudahan saja, pihak kepolisian memberikan izin sepakbola Indonesia kembali berlangsung tanggal 1 November 2020. Oleh karena itu kelompok-kelompok suporter besar seperti Viking, Bonek, Jakmania, Aremania, Pasoepati, dan kelompok suporter lainnya,  ada baiknya  menyatakan jaminan tidak akan datang ke stadion dan tetap patuh untuk menonton pertandingan di rumah saja lewat siaran langsung di televisi. 

Meski pertandingan tanpa penonton, justru sepertinya  pihak kepolisian  khawatir adanya pemaksaan oleh suporter untuk masuk  ke stadion yang bisa saja menimbulkan kerawanan-kerawanan selain penyebaran virus corona.

Read More

Persib Bandung Yakin Menang Besar Atas PSS Sleman

Persib Bandung dalam keadaan on fire saat menghadapi PSS Sleman dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020. Supardi dan kawan-kawan sudah siap tempur dengan kekuatan penuh. Pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Minggu 15/3/2020, bakal menjadi pula hiburan ulang tahun Persib ke-87.

Pelatih Persib Roberts Rene Albert berjanji akan memberikan kado manis untuk bobotoh. Kado tersebut tentunya adalah kemenangan atas PSS Sleman.

Di awal kompetisi 2020, Persib sendiri saat ini sedang dalam tren positf. Dua kemenangan atas Persela Lamongan dan Arema Malang, menjadikan Persib Bandung masih bertengger di puncak klasemen. Apalagi kemenangan atas Arema terjadi di Malang, sehingga menjadi bukti kekuatan Persib yang tidak boleh dianggap sebelah mata, termasuk membidik gelar juara musim 2020.

PSS Sleman sendiri datang ke Bandung dengan modal kepercayaan diri tinggi. Usai dikalahkan PSM Makasar, tim berjuluk Elang Jawa itu berhasil menahan Tira Persikabo 0-0.

Baca Juga : "Heboh Kura-Kura Berkepala Dua Ditemukan Warga"

Namun bila melihat kedalaman skuad kedua kesebelasan, Persib tentunya lebih unggul. Yang patut diacungi jempol adalah lini pertahanan Persib yang semakin solid setelah hadirnya Victor Igbonefo. Begitu juga penjaga gawang Teja Paku Alam sangat tangguh di bawah mistar, sehingga Persib hanya kebobolan satu gol itupun hasil tendangan penalti.

Bukan mustahil dalam pertandingan malam nanti, bila semua pemain dalam kondisi prima, Persib bisa kembali mendulang poin penuh, bahkan menang dengan selisih lebih dari 3 gol. Apalagi para pemain termotivasi untuk memberikan kado ultah bagi bobotoh.

Read More

Wander Luiz dan Castillion Rekrutan Baru Persib Bandung. Bisa Apa?

Sudah seperti diduga sebelumnya, akhirnya Persib Bandung resmi mengontrak dua pemain trial Wander Luiz dan Geoffrey Castillion. Kedua dikontrak dengan durasi selama satu tahun dengan opsi perpanjangan kontrak di musim berikutnya.

Pengumuman dikontraknya Wander Luiz dan Castillion sebagai rekrutan baru Persib Bandung diumumkan melalui media sosial Instagram klub @persib_official, pada Senin (10/2/2020).

Sebenarnya pengambilan Luiz dan Castillion sudah banyak yang meduga. Terutama sekali dari ungkapan pelatih Persib Robert Rene Alberts yang banyak memuji kedua pemain ini setelah ujicoba kontra Melaka United yang berakhir untuk kemenangan Persib.

Sebelum resmi mengumumkan mengontrak kedua pemain ini, banyak rumor yang mengakaitkan Persib Bandung dengan beberapa pemain top yang berlaga di Liga 1 Indonesia musim lalu seperti Ilja Spasojevic dan Bruno Matos. Dengan resmi direkrutnya Wander Luiz dan Castillion, maka nama Brono Matos tidak mungkin lagi berseragam Persib Bandung. Padahal, banyak bobotoh yang menginginkan pemain yang satu ini.

Baca Juga : "Viral! Aksi Biduan Dandut Buka Tangtop dan Daleman di Atas Panggung"

Namun, bagaimanapun juga, pilihan pelatih Robert Rene Albert untuk menjadikan Wander Luiz dan Castillion sebagai bagian dari Persib Bandung untuk meraih juara di Liga 1 musim 2020 ini, dinilai sangat tepat. Apalagi Castillion yang pernah membela Ajax Amsterdam hingga New England (MLS) dinilai memiliki pengalaman bermain di klub ternama dunia.

Terbukti dari dua kali ujicoba yang dilakukan oleh Castillio, striker yang memiliki tendangan keras ini selalu mencetak gol, sehingga dianggap menjanjikan sehingga cukup meyakinkan Robert Alberts.

Castillion sendiri mengungkapkan kebahagiaannya setelah resmi berseragam Persib. "Akhirnya kami sepakat. Saya tentunya sangat bahagia karena bermain untuk tim besar di Indonesia dan ini pengalaman pertama saya bermain di Asia Tenggara," kata Castillion.(Ft: Istimewa)

Read More

Castillion dan Bruno Matos Bakal Jadi Duet Maut Maung Bandung

Banyak bobotoh Persib Bandung yang masih meragukan kualitas pemain seleksi asal Brazil, Wander Luiz. Pemain yang sebelumnya berkiprah di liga Vietnam ini, masih belum menunjukkan tajinya dalam mencetak gol. Keraguan itu membuat spekulasi siapa yang pantas berseragam Persib Bandung kalau Wander Luiz dianggap tidak layak.

Berbeda dengan Wander Luiz, pemain seleksi lainnya yakni Geoffrey Caastillion asal Belanda, langsung mendapatkan tempat di hati bobotoh. Penampilan saat laga ujicoba melawan Melaka United mampu menunjukkan performa apik meski masih dalam kondisi jetlag usai menempuh penerbangan jauh dari Belanda ke Indonesia. Pemain yang pernah bermain di Ajax Amsterdam ini, mencetak 2 gol saat Persib menang 3-1 atas Melaka United.

Baca Juga : "Castillion Ciamik, Persib Bandung Atraktif"

Masih tanda tanyanya Wander Luiz untuk mengisi lini depan Persib Bandung, membuat banyak spekulasi. Siapa yang pantas mengisi lini serang Persib?

Nama yang santer dikaitkan dengan Persib Bandung, salah satunya adalah mantan pemain Bhayangkara FC, Bruno Matos asal Brazil. Secara skill pemain yang satu ini sudah tidak diragukan lagi. Ketika bermain, dia seolah berada di setiap sudut lapangan. Mobilitasnya itu ditunjang dengan skill mumpuni penguasaan bola ala para pemain Brazil. Yang paling diingat dari Bruno Matos, ia pernah mencetak gol dari daerah pertahanan sendiri. Hanya saja, satu kelemahannya yakni terlalu egois dalam membawa bola, sehingga pemain lain seolah menjadi penonton saja.

Kalau saja Bruno Matos dianggap sesuai dengan skema permainan yang akan diterapkan pelatih Robert Rene Alberts, tak ada salahnya manajemen Persib segera mengontaknya karena Bruno Matos saat ini sedang bebas transfer usai dilepas Bhayangkara FC.

Duet Bruno Matos dengan Castillion di lini depan akan membuat Persib semakin kuat dan tentunya melengkapi kesolidan di semua lini. Bruno Matos juga bisa memainkan peran sebagai playmaker yang hal itu juga sering dilakukanmya di Bhayangkara FC maupun klub-klub sebelumnya. Manajemen Persib harus bergerak cepat untuk memutuskan karena Liga Indonesia akan segera dimulai yakni akhir Februari 2020.

Read More

Castillion Ciamik, Persib Bandung Main Atraktif

Laga persahabatan antara Persib Bandung melawan klub Malaysia Melaka United menjadi debut yang baik bagi penyerang anyar Geoffrey Castillion. Mantan pemain Ajax Amsterdam ini mampu menjawab ekspetasi pelatih maupun bobotoh dengan dua golnya yang dicetak dengan cukup cantik. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kab. Bandung (1/2/2020) itu, Maung Bandung berhasil menang 3-1.

Pelatih Persib Robert Rene Alberts memuji penampilan Castillion yang baru tiba dari Belanda beberapa hari menjelang pertandingan. Robert Rene Alberts mengatakan kalau pemain bertubuh tinggi 191 cm itu, mampu menempatkan posisi dengan baik di daerah pertahanan lawan dan memiliki tendangan yang akurat.

Baca Juga : "Hati-Hati Beli Rumah di Bandung, Perhatikan Faktor Ini"

Tampaknya dengan penilaian pelatih tersebut, Castillion akan menjadi bagian skuad Persib Bandung mengarungi Liga 1 Indonesia 2020 menggantikan posisi striker Ezchiel N'Douassel yang hengkang ke Bhayangkara United.

Geoffrey Castillion sendiri sebelum menjalani trial bersama Persib Bandung, pernah bermain di Ajax Amsterdam dan beberapa klub di liga utama negara-negara Islandia dan Rumania. Jadi pengalaman pemain berusia 28 tahun itu bermain di Eropa, secara kualitas memang tidak diragukan lagi. Tinggal mungkin meningkatkan kembali performa fisiknya yang menurut informasi sempat vakum tidak memiliki klub selama empat bulan.

Pelatih Persib Bandung sendiri sekarang mungkin tinggal mempertimbangkan seorang pemain yang juga sedang menjalani trial yakni pemain asal Brazil, Wander Luiz. Selama beberapa kali uji coba bersama Persib, pemain yang sebelumnya berkiprah di liga Vietnam ini belum mampu menunjukkan ketajamannya.

Ada kemungkinan, manajemen Persib Bandung kembali mendatangkan satu pemain asing untuk menjalani seleksi bila Wander Luiz gagal menampilkan permainan terbaiknya. Yang pasti sekarang, Persib sudah menemukan striker pengganti Eze yakni Castillion.(Ft: Istimewa)

Read More

PSIS Semarang Korban Persib Bandung Selanjutnya

Persib Bandung kini tengah dalam kondisi tren positif. Ezechiel N'Douassel dkk berhasil memetik hasil poin penuh dalam 2 laga terakhir. Kemenangan demi kemenangan ini membuat Maung Bandung terus merangsek ke papan atas daftar klasemen sementara Liga 1 2019.

Dua kemenangan beruntun yang diraih tim asuhan pelatih Robert Rene Alberts diperoleh dengan skor yang cukup meyakinkan. Bahkan mereka tidak pernah kebobolan.

Prediksi kemenangan pun diyakini dalam laga Persib Bandung selanjutnya yakni melawan PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabutapen Bandung (6/11/2019). Hal ini tak lepas dari  penampilan permainan Persib sebelumnya yang berhasil menggasak Persija Jakarta 2-0 dan tuan rumah Kalteng Putra juga dengan skor yang sama.

Baca Juga : "Persib Bandung Mulai Tak Terkalahkan"

Melawan PSIS Semarang yang memang menjadi batu ujian selanjutnya bagi Persib untuk terus memetik kemenangan demi kemenangan. Melawan PSIS juga menjadi kesempatan besar mendulang poin penuh. Selain karena PSIS dianggap tim yang paling kurang produktif dalam mencetak gol, yakni baru mencetak 20 gol dan kemasukan 29, juga faktor tuan rumah yang bisa menjadi kekuatan tambahan bagi Febry Haiyadi dkk untuk tampil maksimal.

Kemenangan demi kemenangan yang berhasil diraih Persib Bandung dipastikan bobotoh akan memenuhi Stadion Si Jalak Harupat. Tinggal bagaimana bobotoh harus bersikap sebaik-baiknya sehingga tidak merugikan tim kesayangan mereka, Persib Bandung. Tentunya jangan sampai Persib Bandung kena denda ratusan juta lagi karena ulah bobotoh yang menyanyikan lagu berbau rasis dan menghina tim lawan.

Read More

Persib Bandung Mulai Tak Terkalahkan

Persib Bandung mulai tak terkalahkan. Dalam tiga pertandingan terakhir, Maung Bandung berhasil menggulung lawan-lawannya dengan skor yang menyakinkan.

Sejak kemenangan besar atas Persebaya Surabaya pada pekan ke-22 Liga 1 pada pertengahan Oktober 2019 lalu, sampai pekan ke-25 melawan tuan rumah Kalteng Putra (1/11/2019), anak-anak asuhan pelatih Robert Rene Alberts sudah mengemas 34 poin sehingga menduduki posisi ke-8 klasemen sementara.

Kemenangan Persib yang paling terasa manis pada tahun ini tentu saja ketika melumat Persija Jakarta pada pekan ke-24 dengan skor 2-0. Meski pertandingan tersebut terpaksa dilakukan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, karena tidak mendapat ijin dari Polda Jabar, tetapi bobotoh tetap memenuhi stadion untuk mendukung tim kesayangan mereka.

Tren positif kemenangan Persib Bandung sendiri, tak lepas dari semakin padunya lini depan. Selain itu striker Ezechiel N'Douassel juga mulai menemukan kepercayaan dirinya lagi untuk mencetak gol ke gawang lawan. Dalam pertandingan terkahir melawan Kalteng Putra, Eze juga berhasil mencetak gol.

Baca Juga : "Nikmatnya Memek Simeulue Aceh"

Posisi Perseib di daftar klasemen, dipastikan akan terus menanjak naik, karena di atas kertas dalam tiga pertandingan berikutnya Persib akan memainkan pertandingan kandang yakni melawan PSIS Semarang, Arema FC, Barito Putra.

Dalam tiga partai kandang tersebut, bukan tak mungkin Persib bakal meraih poin penuh dan terus merangsek ke papan atas klasemen sementara. Apalagi  dari peringkat 2 sampai ke-7, poinnya tidak terlalu jauh.

Read More

Persib vs Persija, Ezechiel N'Douassel Gagal Eksekusi Penalti

Penalti yang dilakukan striker Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel ternyata melambung tinggi. Kegagalan tendangan penalti ini sempat membuat para pemain Persija Jakarta semakin terlecut untuk mengejar ketinggalan 0-2.

Beruntung Persija tidak mampu mencetak gol, sehingga skor akhir pertandingan dua musuh bebuyutan Persib Bandung vs Persija Jakarta pada pekan ke-25 Liga 1 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (28/10/2019) berakhir untuk kemenangan Maung Bandung dengan skor 2-0.

Pada pertandingan yang sedianya berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, sejak babak pertama kedua kesebelasan menyuguhkan permainan yang hati-hati, sehingga bola banyak bergulir di lini tengah. Cuaca yang panas di Gianyar, Bali, juga sangat mempengaruhi para pemain untuk tidak "ngegas" bermain cepat.

Meski bermain hati-hati dan cenderung lambat, kedua kesebelasan memiliki beberapa peluang emas namun gagal dikonversi menjadi gol.

Baca Juga : "Febri 'Bow' Hariyadi Makin Menggila"

Pada babak kedua, Persib yang mencoba meningkatkan permainan, akhirnya berhasil membobol gawang Persija yang dijaga Andritany Adhiyaksa. Gol dicetak Frets Butuan pada menit ke52. Dia sebelumnya berhasil mengecoh dua bek lawan. Frets yang disangka akan mengoper bola ke Ezechiel, justru menendang keras ke arah gawang, sehingga gagal diantisipasi kiper Andritany.

Kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Persib. Bobotoh yang hadir di Stadion Kapten I Wayan Dipta pun bersorak gembira.

Persija Jakarta hampir menyamakan kedudukan ketika sepakan bebas Marco Simic pada menit ke-54, mengarah ke pojok kanan gawang. Beruntung bola hasil sepakan keras Marko Simic tersebut bisa ditepis I Made Wirawan.

Akhirnya Persib Bandung mencetak gol kedua melalui tendangan keras Ezechiel N'Douassel pada menit ke-59 hasil umpan Ardi Idrus. Gol ini sempat membuat down para pemain Persija. Bahkan Eze dijatuhkan di kotak penalti. Namun sayangnya, tendangan penalti Ezechiel melambung tinggi. Sehingga sampai akhir pertandingan kedudukan tetap 2-0 untuk kemenangan Persib Bandung.

Read More

Maung Bandung Siap Menang, Bhayangkara FC Pincang

Persib Bandung kembali mendapat ujian berat. Setelah menghadapi Persebaya Surabaya pada minggu lalu, kini Maung Bandung harus menghadapi Bhayangkara FC pada Liga 1 2019 pekan ke-24 Rabu malam (23/10/2019). Pertandingan yang akan berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta tersebut dipastikan akan berlangsung seru.

Persib Bandung tentunya saat ini sedang dalam tren positif setelah mampu melumat Persebaya Surabaya 4-1 pada pekan ke-23. Penampilan Febri Hariyadi yang sedang on fire, diharapkan kembali menggila saat menghadapi Bhayangkara FC. Saat melawan Persebaya, Febri mencetak dua gol. Selain itu pergerakannya sangat menyulitkan pemain lawan.

Penampilan Febri "Bow" Hariyadi sendiri tampaknya sudah mulai kembali menemukan performa terbaiknya. Terbukti selain mencetak dua gol, beberapa kali peregerakan cepatnya di sayap, maupun umpan-umpannya sering merepotkan pertahanan Persebaya sehingga mendapat tepuk tangan bobotoh.

Bhayangkara FC sendiri baru mengalahkan Tira Persikabo dengan skor 2-0, berkat dua gol yang dicetak oleh Bruno Matos. Namun menghadapi Persib Bandung di pekan ke-24 ini, Bhayangkara FC mengalami masalah besar di lini belakang.

Baca Juga : "Febri "Bow" Hariyadi Mulai Menggila"

Dua bek andalan mereka yakni Indra Kahfi Ardhiyasa dan Jajang Mulyana mengalami cedera. Ketidakhadiran dua pemain yang memiliki posisi sebagai pemain bertahan itu, tentunya sangat berpengaruh besar terhadap solidnya pertahanan Bhayangkara FC.

kekuatan Bhayangkara FC pun di lini belakang semakin tergerus, setelah Nurhidayat dan Bagas Adi Nugroho pun dipastikan absen karena dipanggil Timnas U-23 Indonesia. Sehingga hanya Putu Gede dan Anderson Salles yang tersisa di lini belakang Bhayangkara FC.

Pincangnya kekuatan lini belakang Bhayangkara FC, tentunya menjadi keuntungan bagi Persib Bandung untuk meraih poin penuh. Selain itu, meski pun pertandingan berlangsung di kandang Bhayangkara FC, tetapi dipastikan Stadion PTIK bakal dipenuhi bobotoh, sehingga ini seperti main tandang tapi rasa kandang.

Read More

Febri "Bow" Hariyadi Mulai Menggila

Kemenangan Persib Bandung atas Persebaya Surabaya 4-1 dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-23 di Stadion I Wayan Dipta, Bali (18/10/2019), menunjukan tanda-tanda kebangkitan Maung Bandung. Terlepas dari hasil dengan skor mencolok ini, yang patut diapresiasi adalah permainan anak-anak asuhan Robert Rene Alberts dalam menerapkan pola menyerang yang efektif dan penyelesaian akhir yang lebih baik dari partai-partai yang telah dilakoni sebelumnya.

Bermain tanpa striker murni, karena Ezechiel N'Douassel baru diturunkan di babak kedua, Persib mampu mendikte Persebaya Surabaya. Persebaya sendiri tampil tanpa skuad terbaiknya. Osvaldo Ahaay, Irfan Jaya, Ruben Sanadi dan Oktavia Dutra tidak bisa bermain.

Ketidak hadiran empat pemain Persebaya ini sangat terasa melemahkan kekuatan tim yang berjuluk Bajul Ijo. Mereka terutama sangat terlihat lemah di sektor lini belakang. Beberapa kali para pemain Persib mendapatkan peluang yang harusnya menjadi gol. Gol-gol Persib Bandung dicetak oleh Febri Hariyadi (2 gol), Achmad Jufriyanto dan Kevin van Kippersluis. Sedangkan gol balasan Persebaya dicetak oleh Diogo Campos melalui titik penalti.

Pada pertandingan antara Persib Bandung melawan Persebaya, yang paling menjadi sorotan tentu saja penampilan apik Febri Hariyadi. Dua golnya ke gawang lawan, seolah ingin membuktikan bahwa Febri makin matang dan bakal makin menggila di pertandingan Persib selanjutnya.

Tidak dipanggilnya Febri ke Timnas Indonesia, ternyata ada baiknya juga. Karena setiap kali Febri pulang dari membela Timnas, permainannya seringkali menjad "melempen". Entah kenapa?

Baca Juga : "Persib Bandung Sulit Andalkan Ezechiel"

Read More

Persib Bandung Sulit Andalkan Ezechiel N'Douassel

Partai klasik sarat gengsi bakal tersaji dalam pekan ke-23 Shopee Liga 1 2019, Jumat malam (18/10/2019), antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya. Pertandingan yang sedianya berlangsung di Bandung, terpaksa dipindah ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pertandingan ini dipindah dengan alasan pihak kepolisian Jawa Barat harus konsentrasi menjelang pelantikan Presiden RI pada hari Minggu (20/10/2019)

Persib Bandung sangat berambisi untuk memenangkan laga ini karena posisinya masih rawan di papan tengah menempati urutan 11 dengan raihan 24 poin. Posisi ini rawan tergusur kalau pada pertandingan melawan Persebaya gagal meraih poin.

Dipindahnya laga ke Bali, tentunya sangat merugikan bagi skuad asuhan Robert Rene Alberts. Apalagi kemungkinan besar Persib Bandung tidak bakal menurunkan striker andalan Ezechiel N'Douassel yang baru tiba usai membela Timnas Chad. Meski begitu Eze yang baru tiba di Indonesia pada hari Kamis, akan diperiksa kondisinya usai menempuh perjalanan jauh dari Chad ke Indonesia.

Sama dengan Persib Bandung yang membutuhkan poin kemenangan, Persebaya juga sedang dalam ambisi kembali ke jalur kemenangan. Sebelaumnya Bajul Ijo sempat kalah 0-1 dari Barito Putera dan ditahan 0-0 oleh Borneo FC dalam dua pekan sebelumnya. Dua kali gagal menang di pertandingan sebelumnya ini, tentunya bakal menjadikan Persib sebagai "korban" mereka untuk meraih 3 poin penuh. Apalagi Perserbaya selalu menang besar saat melawan Persib.

Persebaya memiliki rekor kemenangan yang sangat besar melawan Persib. Dalam tiga pertemuan terakhir, Persebaya selalu memetik kemenagan atas Persib Bandung, masing-masing dengan skor 4-1, 3-2, dan 4-0.

Namun tentunya, dalam laga di Bali malam ini, Persib tak mau dipermalukan lagi oleh Persebaya. Kekuatan Persebaya juga kemungkinan pincang karena dua pemain sayap andalan mereka yakni Osvaldo Ahay dan Irfan Jaya dipastikan tidak bisa main. Sehingga besar peluang Persib Bandung untuk memenangkan pertandingan malam ini.

Baca Juga: "Gara-Gara Achmad Jufriyanto, Persib Gagal Menang"

Read More

Gara-Gara Achmad Jufriyanto Sembrono, Persib Gagal Menang

Buntut kekalahan Persib Bandung atas tuan rumah Madura United pada pekan ke-22 Liga 1 2019, Sabtu (5/10/2019), bakal berbuntut panjang. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan tersebut, dinilai banyak berbau kecurangan yang memihak tuan rumah. Akibatnya Maung Bandung kalah dengan skor 2-1.

Tudingan kecurangan memang bukan tanpa alasan. Wasit Faulur Rosy dianggap sebagai biangnya termasuk juga kedua hakim garis. Pada laga ini, para pemain Persib banyak terganggu dengan keputusan wasit yang sering memberikan keputusan kontroversial, termasuk penalti akibat kesalahan Achmad Jufriyanto yang dianggap melanggar Diego Assis di kotak penalti.

Selain itu, para pemain Persib juga sedikit-sedikit dianggap melanggar sehingga wasit meniup peluit. Berbeda sebaliknya, ketika pemain melakukan pelanggaran keras, justru dibiarkan. Akibatnya pemain Persib, Omit Nazari haru mendapatkan luka serius di matanya akibat tertendang Abimnayu.
Dalam laga ini sebenarnya Persib sempay unggul terlebih dahulu pada menit ke-3 ketika Febri Hariyadi mampu melesakan bola ke gawang Madura dari luar kotak penalti. Hanya saja, pada menit ke-26, gol bunuh diri Nick Kuipers membuat tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan.

Setelah gol itu, permainan Persib tampak mulai terganggu dengan keputusan-keputusan wasit yang dianggap terlalu memihak tuan rumah. Sehingga akhirnya pada babak kedua Beto Goncalves mampu mengeksekusi tendangan penalti yang gagal ditahan kiper I Made Wirawan.

Persib pun merasa hadiah penalti itu semestinya tidak diberikan oleh wasit karena Achmad Jufrianto dinilai tidak melakukan pelanggaran, bahkan Dieogo terkesan melakukan diving.

Akibat seruan bobotoh khususunya di media sosial soal banyaknya kejanggalan dalam pertandingan Persib kontra Madura United, maka Satgas AntiMafia Bola siap turun tangan untuk menyelidiki pertandingan ini.

Kemenangan Madura United sendiri membuat jarak dengan pimpinan klasemen, Bali United tidak terlalu jauh. Sehingga gelaran Liga 1 Indonesia masih sulit memprediksi siap yang bakal juara. Kalau saja Madura kalah atau seri, maka dipastikan Bali United bakal semakin sulit terkejar oleh tim-tim lain, termasuk oleh Madura United yang berada di posisi kedua dengan selisih 10 poin. Hanya saja, Bali United baru memainkan 20 pertandingan sedangkan Madura United sudah memainkan 22 pertandingan.

Madura United sendiri ketika melawan Persib tercatat selalu mendapat penalti dalam tiga laga kandang, terhitung sejak Liga 1 2017. Inilah yang membuat para bobotoh bertanya-tanya dan memberikan suara miring kepada Madura United. Namun bagaimanapun juga dalam pertandingan kemarin, kesalahan fatal ada di Achmad Jufriyanto yang tidak hati-hati menjaga pergerakan Dieogo Assist.

Baca Juga: "Video Vina Garut yang Bikin Penasaran"

Read More

Kesalahan Fatal Pelatih Robert Rene Alberts yang Membuat Persib Bandung Terpuruk

Hasil imbang Persib Bandung ketika melawan PS Tira Persikabo dan Semen Padang FC, jelas sangat merugikan. Akibatnya posisi Maung Bandung di klasemen Shopee Liga 1 Indonesia harus melorot ke urutan 11. Dari 19 laga, Supardi dkk., baru mengemas 4 kali menang, 9 hasil imbang serta menderita 6 kekalahan. Hasil buruk ini tentunya tak lepas dari peran pelatih Robert Rene Alberts.

Kesalahan yang dinilai paling fatal adalah saat Persib Bandung menjamu Semen Padang FC di Stadion Si Jalak Harupat (18/9/2019). Pada awal babak kedua, pelatih asal Belanda ini memasukan Ezechiel N'Douassel yang dinilai belum fit secara fisik karena baru datang setelah memperkuat negaranya. Eze menggantikan Gozali Siregar yang pada pertandingan itu mencetak gol indah di babak pertama.


Penggantian Gozali oleh Eze dinilai blunder besar. Pertama Eze gagal mengeksekusi penalti dan kedua menyerobot bola yang akan ditendang Kevin van Kipppersluis yang sudah tinggal berhadapan dengan kiper. Padahal posisi Eze saat itu offside sehingga peluang emas itupun gagal. Kevin sendiri tampak marah dan kesal karena peluangnya mencetak gol menjadi sirna.
Secara keseluruhan, dari sejak mulai putaran kedua, kedatangan tiga pemain asing anyar di Persib Bandung masih belum dirasakan membawa perubahan berarti pada permainan tim. Bahkan pada saat melawan tim juru kunci Semen Padang FC, Supardi dkk. tampak kerepotan. Begitu juga permainan tim sangat mudah dibaca lawan, bahkan cenderung memainkan operan-operan panjang.

Sebenarnya ketika melawan Semen Padang FC kalau saja Roberts Rene Alberts berani memainkan Beckham Putra dari awal, mungkin hasilnya akan lain. Justru Robert Albert lebih memilih Omid Nazari yang kepalanya masih diperban akibat luka terkena pecahan kaca ketika terjadi lemparan batu terhadap bus Persib beberapa waktu lalu.

Beckham harus diakui  mempunya skil dan spirit tinggi untuk kemenangan Persib. Beckham yang masuk di akhir babak kedua, mampu menghidupkan kembali serangan Persib yang sempat tertekan oleh serangan-serangan sporadis Semen Padang FC.

Ditunjuknya Robert Rene Alberts sebagai pelatih Persib pastinya dengan harapan membawa Persib menjadi kuat seperti PSM. Namun jangan dilupakan, pada saat Roberts Alberts melatih PSM, di tim asal Makassar itu ada Wiljan Pluim yang skillnya di atas rata-rata pemain asing yang berlaga di Indonesia. Sampai kini pun Pluim tetap menjadi roh kekuatan PSM meski pelatihnya sudah berganti.

Read More